Lombok Utara - Pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dari 19 provinsi, 19-24 Februari berkunjung ke Balai Pusaka Sebaya Tanta Gubug Adat Karang Bajo Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.
Para tamu yang berjumlah 45 orang ini selama berada di Karang Bajo diinapkan di rumah warga setempat yang tujuannya untuk belajar penyusunan Rencana Aksi Percepatan Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat Karang Bajo.
Pengurus Wilayah AMAN dari Menado Provinsi Sulauwesi Utara, Samual Angko, mengatakan kedatangan rombongan AMAN ke Lombok Utara, yaitu ke Desa Gili Indah dan Desa Karang Bajo selama 9 hari, untuk belajar Pemetaan Partisipatif dan kebijakan tata ruang dengan sumber Kasmita Widodo dan Rahmat Sulaiman.
Sementara pesertanya terdiri dari pengurus wilayah AMAN Sumatra Utara, Jambi, Riau, Bengkulu, Tano Batak, Jawa bagian Barat, Sulawesi Selatan, Tana Luwu, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Bunga, Maluku, Maluku Utara, Sumatra Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
Kades Karang Bajo, Kertamalip ketika menyambut kedatangan rombongan mengatakan, tujuan kunjungan ini untuk menyusun tata ruang wilayah Adat Karang Bajo Kecamatan Bayan secara rinci tentang kondisi ril tempat tempat pelaksanaan ritual adat baik di dalam kampu Karang bajo, wilayah Desa karang Bajo sampai lintas Desa Wet Kepembekelan Karang bajo seperti Rumah tradisional Senaru Desa Senaru, Pawang bangket Bayan Desa Bayan dan Pawang Gedeng Lauk Desa Loloan.
"Peserta pelatihan yang sebanyak 45 orang dari tokoh masyarakat adat seluruh Indonesia ini akan menginap di rumah warga selama 5 hari jadi makan dan minum selama pelatihan di tanggung oleh tuan rumah tempat menginap, sedangkan untuk makan siang di tanggung oleh panitia", jelasnya.
PW AMAN NTB Dosi sutikno, mengatakan, kegiatan ini di laksanakan untuk memastikan proses kegiatan yang lebih cepat dan lebih baik, maka perlu di lakukan rapat kerja guna penyusunan rencana aksi percepatan pemetaan partisipatif dan registrasi wilayah adat, serta pelatihan perencanaan partisipatif wilayah adat Karang Bajo.
Para tamu yang berjumlah 45 orang ini selama berada di Karang Bajo diinapkan di rumah warga setempat yang tujuannya untuk belajar penyusunan Rencana Aksi Percepatan Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat Karang Bajo.
Pengurus Wilayah AMAN dari Menado Provinsi Sulauwesi Utara, Samual Angko, mengatakan kedatangan rombongan AMAN ke Lombok Utara, yaitu ke Desa Gili Indah dan Desa Karang Bajo selama 9 hari, untuk belajar Pemetaan Partisipatif dan kebijakan tata ruang dengan sumber Kasmita Widodo dan Rahmat Sulaiman.
Sementara pesertanya terdiri dari pengurus wilayah AMAN Sumatra Utara, Jambi, Riau, Bengkulu, Tano Batak, Jawa bagian Barat, Sulawesi Selatan, Tana Luwu, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Bunga, Maluku, Maluku Utara, Sumatra Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
Kades Karang Bajo, Kertamalip ketika menyambut kedatangan rombongan mengatakan, tujuan kunjungan ini untuk menyusun tata ruang wilayah Adat Karang Bajo Kecamatan Bayan secara rinci tentang kondisi ril tempat tempat pelaksanaan ritual adat baik di dalam kampu Karang bajo, wilayah Desa karang Bajo sampai lintas Desa Wet Kepembekelan Karang bajo seperti Rumah tradisional Senaru Desa Senaru, Pawang bangket Bayan Desa Bayan dan Pawang Gedeng Lauk Desa Loloan.
"Peserta pelatihan yang sebanyak 45 orang dari tokoh masyarakat adat seluruh Indonesia ini akan menginap di rumah warga selama 5 hari jadi makan dan minum selama pelatihan di tanggung oleh tuan rumah tempat menginap, sedangkan untuk makan siang di tanggung oleh panitia", jelasnya.
PW AMAN NTB Dosi sutikno, mengatakan, kegiatan ini di laksanakan untuk memastikan proses kegiatan yang lebih cepat dan lebih baik, maka perlu di lakukan rapat kerja guna penyusunan rencana aksi percepatan pemetaan partisipatif dan registrasi wilayah adat, serta pelatihan perencanaan partisipatif wilayah adat Karang Bajo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar