Minggu, 09 Februari 2014

Bayan Tawarkan Pesona Wisata Budaya dan Alam

Lombok Utara - Obyek wisata yang ada di Desa Bayan tidak kalah menarik dengan obyek wisata lainnya di Pulau Lombok, lebih-lebih setelah dibukanya kolam pemandian di hutan adat Mandala Desa Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.
Paket wisata yang ditawarkan antara lain:


Cultural Walking Tour (CuWaT)
Walking Tour Interpretif di Permukiman Sekitar Mesjib Bayan Beleq
Berbagai Bangunan di Desa Adat Bayan memperlihatkan/menggambarkan unsur-unsur pembentuk jati diri orang Bayang yang menghargai  Tuhannya,  sesamanya dan alam/lingkungannya.
Tur ke berbagai bangunan adat di Desa Bayan akan melihat bagaimana filosofi hidup Masyarakat Suku Bayan yang sesungguhnya. Tur ini  akan memakan waktu 1,5 – 2 jam melalui jalan yang relatif datar dan berkondisi cukup baik/diperkeras. 
Tour ini dipandu oleh guide yang sudah disiapkan di Balai Pusat Informasi di Bayan

Rumah Adat Bayan Timur 
Pada zaman dahulu Bayan disebut suwung artinya daerah yang banyak ditinggal penghuninya atau sepi. Suwung dipimpin oleh seorang Raja atau disebut Datu Bayan. Bayan artinya penerang.
Diberikan nama Bayan karena Islam merupakan penerangan/pencerahan bagi masyarakat pulau Lombok berkembang dan pertama dari daerah ini dan menjadi sebuah kerajaan Islam tertua di Lombok, sehingga Rajanya bergelar Susuhunan Ratu Mas Bayan Agung.
Silsilah menyebut bahwa Raja Bayan bersaudara  tidak kurang  18 orang  hasil  perkawinan Raja sebelumnya  dengan beberapa istri dan selir. Saudara-saudara Raja Bayan  kemudian menyebar ke seluruh pulau Lombok dan beranak pinak.

Makam Bayan Timur
Makam di Desa Bayan merupakan tempat yang penting. Pertama karena ini menandai salah satu masa/waktu penting dari tiga waktu penting yang dilalui Orang Bayan, dan saya yakin semua orang pula, yaitu lahir, hidup dan mati. Kedua, beberapa makam merupakan makam orang-orang penting  dalam kehidupan Suku Bayan ada upacara adat yang terkait dengan makam-makam tersebut.
Pemandangan Gunung Rinjani dari  Bangket Uban
Puncak Gunung Rinjani menurut kepercayaan masyarakat Lombok/Sasak merupakan singgasana Dewi Anjani yang merupakan Ratu para Jin. Sebagian masyarakat lokal percaya bahwa Nama suku Sasak adalah pemberian dari Dewi Anjani.  Dari puncak ke arah tenggara terdapat sebuah lautan debu ( kaldera ) yang dinamakan Segara Muncar.
Pada saat-saat tertentu, dengan kasat mata dapat terlihat istana Ratu Jin. Pengikutnya merupakan golongan Jin yang baik baik. alkisah Ratu Jin Dewi Anjani adalah seorang putri Raja yang tidak di izinkan menikah dengan kekasih pilihannya. pada suatu tempat mata air bernama Mandala sang Ratu Menghilang. ia berpindah tempat dari alam nyata menuju alam gaib ( alam Jin ).


Masjid Kuno Bayan Beleq
Mesjid Kuno Bayan Beleq diperkirakan didirikan pada sekitar  abad ke-16 atau setelah pengaruh Kerajaan Majapahit atas PulauLombok. Masjid ini beratap bamboo dan berlantai tanah.
sebelum memasuki Mesjid, para kyai akan berwudhlu dari air guci . Rendahnya pintu mesjid membuat semua yang akan memasuki mesjid harus merunduk. Filosofinya adalah  setiap orang yang hendak menghadap kepada Allah (Tuhan) harus merendahkan diri dihadapan-Nya.
Di sebelah kanannya terdapat sebuah mimbar khotbah yang sederhana. Pada bagian atas mimbar terdapat hiasan naga yang di bagian badannya dihiasi tiga buah bintang bersudut 12,8, dan 7. Angka ‘12’ melambangkan bulan, angka ‘8’ melambangkan tahun alip, dan ‘7’ melambangkan hari. Di samping itu, juga terdapat hiasan berupa pohon, ayam, dan telur serta menjangan.



Rumah Adat Karang Salah
Ini merupakan tempat kediaman tetua dan pemangku Karang Salah yang mempunyai tugas sebagai penasehat dalam bidang keagamaan dan adat, serta bidang hubungan kemasyarakatan, selain itu juga sering sebagai narasumber ( mewakili desa Bayan untuk acara budaya baik didaerah atau luar daerah serta mancanegara).
Tugas yang diemban Pemangku Karang Salah, terlihat bahwa Masyarakat Suku Bayan juga menaruh perhatian dalam pengurusan hubungan sosial/seamanya, tidak hanya antar masyarakat Bayan, tetapi juga masyarakat di luar Bayan.  Pemangku Karang Salah bertugas sebagai penasehat untuk urusan-urusan yang terkait hubungan kemasyarakatan, suatu bidang yang ditangani oleh Tokoh Adat yang tempat tinggalnya adalah  titik perhentian pengunjung.



Kerajinan Tenun
Kain Bayan memiliki motif kotak2, semntara kain di Lombok Tengah biasanya  memiliki bergaris-garis, polos atau songket.  Kaum perempuan di Bayan biasanya menenun kain sendiri untuk membuat kain-kain yang akan dikenakan dalam upacara/acara2  adat.
Kain-kain yang dibuat adalah:
Kain Poleng, adalah kain yang digunakan pada saat acara-acara seperti Gawe Beleq, perkawinan, pawai budaya
-    Kain Merah: digunakan pada saat acara adat ngaji makem, lebaran adat, dan maulid adat.

-    Kain Poleng. Pengunaan kain poleng dilengkapi dengan kemben lipak,sampur dan jong bayan bagi perempuan atau poleng bagi laki laki dipergunakan untuk pesta2 meriah seperti hajatan kawinan/sorong serah saji krama karena poleng dengan warna warni tersebut melambangkan kemeriahan,kemewahan dan keindahan yang hanya cocok untuk pesta-pesta/gawe urip. Tetapi mengunakan motif londong abang dengan warna merah hati dikombinasi rejasa sebagai kemben bagi perempuan dan dodot bagi laki2 hanya dipergunakan untuk ritual2 sakral seperti ngaji makam dan acara2 yang berhubungan dengan keagamaan.

-    Lipa’, digunakan untuk kemben/menutup tubuh dalam acara adat
-    Rejasa atau dodot, digunakam untuk para lelaki bangsawan menutup tangan kiri (menyampur). Digunakan pada acara adat maulid, lebaran dll.
-    Jong adalah penutup kepala untuk perempuan yang digunakan pada saat acara adat.


Rumah Adat Bayan Barat
Merupakan kompleks perumahan yang didiami oleh Pembekel Bayan Barat yang mempunyai tugas memimpin pelaksanaan adat Luir gama atau acara2 adat yang berkaitan dengan urusan di luar urusan keagamaan.  Nah di komplek ini terdapat beberapa bangunan yang mirip dengan di Komplek RumahAdat Bayan Timur .
Lumbung, tempat meyimpan hasil sawah -padi bulu- yang tadi sudah kita lihat di Bangkettuban merupakan wujud hubungan orang Bayan dengan alamnya ditempatkan –menggarap sawah, pengelolaan air, dll. Lumbung ada di Bayan Barat karena Pemangku di Bayan Barat  lah yang bertanggung jawab untuk urusan yang terkait dengan alam.
Jika dilihat dari bedanya apakah Bapak/Ibu/teman2/adik2 bisa melihat perbedaan Lumbung padi di Bayan dan di Lombok pada umumnya seperti yang sering dilihat di berbagai brosur pariwisata Pulau Lombok.


Rumah Adat Penghulu
Merupakan tempat kediaman atau rumah pejabat penghulu salah satu pemimpin keagamaan/kiayi keagungan secara kelembagaan. Kiayi Penghulu adalah peminpin daripada kiayi santri yang bertugas melayani kebutuhan bidang keagamaan bagi komunitas suku Bayan di masjid kuno. Penghulu bertugas sebagi Imam Utama, bila berhalangan baru dapat digantikan oleh kiayi Keagungan lainnya.
Ini adalah akhir perjalanan pengunjung untuk memahami filosofi kehidupan dan adat istiadat Masyarakat Suku Bayan.
Bisa dilihat  bahwa pada umumnya tidak berbeda dengan masyarakat muslim lain  yang berupaya menjalankan kewajiban2 sesuai syariah. Namun demikian terdapat ekspresi budaya lokal yang memberi warna lain dalam peringatan berbagai hari besar  keagamaan dan peristiwa dalam kehidupan masyarakat Bayan.
Hal tersebut membuat ekspresi budaya masyatakat Bayan berbeda dari masyarakat muslim lain seperti yang mungkin juga terjadi di berbagai daerah di indonesia maupun belahan dunia lainnya, bahkan berbeda dengan eskpresi Suku Sasak di Lombok pada umumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar