Lombok Timur - Petani banyak menggunakan bahan alternatif selain kayu dan batubara dalam pengomprongan tembakau. Salah satunya dengan cangkang kelapa sawit yang dinilai memilki pembakaran baik.
Sosialisasi saat ini masih tetap dilakukan agar para petani dapat memanfaatkannya.
Kabid Bina Usaha Perkebunan Dinas Hutbun Lombok Timur Muhrim kepada media mengungkapkan, sebagian para petani saat ini sudah beralih pada bahan baku yang lebih ramah lingkungan.
Meskipun demikian tidak dipungkiri penggunaan kayu masih digunakan oleh petani tembakau. Ini mengakibatkan dampak langsung ekosistem yang ada.
Untuk saat ini penggunaan cangkang kelapa sawit menjadi salah satu alternatif yang digunakan 2 tahun terakhir namun masih kurang popular.
Kualitas dari hasil pengomprongan tembakau menggunakan cangkang kelapa sawit relatif sama dengan menggunakan kayu. Pasokan dominan masih ddatangkan daripulau Kalimantan yang merupakan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia.
Dalam satu ton cangkang kelapa sawit dapat digunakan untuk tiga kali pengovenan dalam oven yang berukuran 4 kali 4 meter. Sedangkan harga perkilogramnya mencapai kisaran harga seribu rupiah sehingga tidak memberatkan petani.
Sementara itu jumlah oven tembakau yang aktif digunakan di Lotim mencapai 8000 unit dari jumlah keseluruhan mencapai 10.250 unit di Lotim.
Sedangkan luas area tanam tembaku yang paling luas di Lotim berada diwilayah selatan yakni Jerowaru mencapai 3.551,8 hektar.
Disusul Sakra Timur dan Sakra Barat mencapai 3.054 hektar dan 2.435 hektar. Muhrim juga menambahkan dengan merunut pada jumlah penanaman tembakau yang luas maka pengomprongan juga membutuhkan bahan bakar yang banyak.
Dengan menggunakan cangkang kelapa sawit lebih hemat dibandingkan menggunkan mitan ataupun kayu dan akan berdampak pada produksi tembakau yang berkualitas baik. (ntb8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar