LOMBOK UTARA,PrimadonaNews - Potensi perkebunan di wilayah Kabupaten Lombok Utara terus dilirik investor. Kali ini sebuah perusahaan nasional PT Rinjani Hijau Makmur mulai serius mengembangkan komoditi pohon Jabon yang dikenal sebagai tanaman bahan baku tripleks, dengan sistem kemitraan dengan masyarakat di Kecamatan Bayan, Lombok Utara.
"Perusahaan ini serius mengembangkan tanaman pohon Jabon di Bayan, dengan pola kerjasama kemitraan langsug dengan masyarakat. Hari ini (Rabu kemarin), kami terlibat langsung dalam penanaman perdana bibit pohon Jabon tersebut," kata Bupati Lombok Utara, H Djohan Sjamsu, di Lombok Utara.
Bupati menjelaskan, luas lahan yang sudah disepakati antara perusahaan dengan masyarakat di Kecamatan Bayan mencapai 236 hektare, dengan asumsi jumlah tanam mencapai 2.500 pohon. Pola kemitraan yang dibangun yakni PT Rinjani Hijau menyediakan bibit, pupuk, dan perawatan pohon Jabon, sementara masyarakat pemilik lahan menanam dan memelihara bibit Jabon hingga masa panen nantinya. Masa produksi pohon Jabon diperkirakan mencapai lima tahun.
"Dari hasil panen nanti, perusahaan akan mengambil 40 persen hasil penjualan, sementara masyarakat menikmati 60 persennya," katanya.
Menurut Bupati, pihak perusahaan masih akan menambah luas kawasan kemitraan untuk pohon Jabon jika pelaksanaan tahap pertama ini berhasil. Bahkan, ke depan Pemda KLU akan mendorong perusahaan untuk membuat pabrik tripleks di wilayah Lombok Utara.
Bupati Djohan mengatakan, Pemda KLU memang lebih mendorong investasi kemitraan antara investor dengan masyarakat pemilik tanah seperti itu. Hal ini dilakukan agar tidak investasi di daerah bisa melibatkan masyarakat dan tidak mengurangi hak-hak tanah masyarakat.
"Bagi kami yang terpenting adalah bagaimana sebuah investasi itu bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, karena hal ini juga ikut membantu daerah ini menekan angka kemiskinan," katanya.
Selain kemitraan antar investor dengan masyarakat, Pemda KLU juga sedang mengembangkan program Pohon Bibit Rakyat yang didanai pemerintah pusat melalui Kementerian Kehutanan.
"Untuk pohon bibit rakyat ini sudah kita siapkan lahan seluas 136 hektare. Ini melibatkan sedikitnya 35 kelompok tani," kata Bupati Djohan. Setiap kelompok tani mendapatkan dana sebesar Rp50 juta dari program tersebut. Yang dibibit adalah pohon-pohon endemik kehutanan dan jenis pohon produksi lainnya. Selain untuk memenuhi kebutuhan bibit di Kabupaten Lombok Utara, bibit yang diproduksi juga bisa memasok kebutuhan penghijauan di wilayah NTB pada umumnya.
"Perusahaan ini serius mengembangkan tanaman pohon Jabon di Bayan, dengan pola kerjasama kemitraan langsug dengan masyarakat. Hari ini (Rabu kemarin), kami terlibat langsung dalam penanaman perdana bibit pohon Jabon tersebut," kata Bupati Lombok Utara, H Djohan Sjamsu, di Lombok Utara.
Bupati menjelaskan, luas lahan yang sudah disepakati antara perusahaan dengan masyarakat di Kecamatan Bayan mencapai 236 hektare, dengan asumsi jumlah tanam mencapai 2.500 pohon. Pola kemitraan yang dibangun yakni PT Rinjani Hijau menyediakan bibit, pupuk, dan perawatan pohon Jabon, sementara masyarakat pemilik lahan menanam dan memelihara bibit Jabon hingga masa panen nantinya. Masa produksi pohon Jabon diperkirakan mencapai lima tahun.
"Dari hasil panen nanti, perusahaan akan mengambil 40 persen hasil penjualan, sementara masyarakat menikmati 60 persennya," katanya.
Menurut Bupati, pihak perusahaan masih akan menambah luas kawasan kemitraan untuk pohon Jabon jika pelaksanaan tahap pertama ini berhasil. Bahkan, ke depan Pemda KLU akan mendorong perusahaan untuk membuat pabrik tripleks di wilayah Lombok Utara.
Bupati Djohan mengatakan, Pemda KLU memang lebih mendorong investasi kemitraan antara investor dengan masyarakat pemilik tanah seperti itu. Hal ini dilakukan agar tidak investasi di daerah bisa melibatkan masyarakat dan tidak mengurangi hak-hak tanah masyarakat.
"Bagi kami yang terpenting adalah bagaimana sebuah investasi itu bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, karena hal ini juga ikut membantu daerah ini menekan angka kemiskinan," katanya.
Selain kemitraan antar investor dengan masyarakat, Pemda KLU juga sedang mengembangkan program Pohon Bibit Rakyat yang didanai pemerintah pusat melalui Kementerian Kehutanan.
"Untuk pohon bibit rakyat ini sudah kita siapkan lahan seluas 136 hektare. Ini melibatkan sedikitnya 35 kelompok tani," kata Bupati Djohan. Setiap kelompok tani mendapatkan dana sebesar Rp50 juta dari program tersebut. Yang dibibit adalah pohon-pohon endemik kehutanan dan jenis pohon produksi lainnya. Selain untuk memenuhi kebutuhan bibit di Kabupaten Lombok Utara, bibit yang diproduksi juga bisa memasok kebutuhan penghijauan di wilayah NTB pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar