LOMBOK TIMUR, PrimadonaNews – Kasus perampokan dengan menggunakan senjata api (senpi) dan bercadar merajalela serta kian meresahkan masyarakat di wilayah hukum Polres Lombok Timur (Lotim). Bayangnya dua hari berturut-turut, Senin dan Selasa (19-20/12), terjadi pencurian dengan kekerasan (curas) tersebut. Peristiwa pada hari Senin terjadi di Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur dan kasus hari Selasa terjadi di Desa Sakra, Kecamatan Sakra. Kini kedua kasus tersebut dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Menurut informasi, aksi perampokan bersenpi di Desa Kotaraja, Senin (19/12), berlangsung dini hari sekitar pukul 02.30 Wita di toko emas milik H. Masri di kompleks Pasar Kotaraja. Dalam aksinya itu, komplotan perampok menggasak 1,5 kilogram (Kg) emas dan uang tunai Rp. 6 juta. Total kerugian korban mencapai Rp. 600 juta.
Sebelum beraksi, para pelaku terlebih dahulu menyandera penjaga toko, termasuk petugas keamanan pasar. “Pelaku masuk ke dalam toko emas tersebut dengan cara terlebih dahulu menjebol tembok toko emas tersebut,” ungkap Waka Polres Lotim Kompol Darsono Setia Adji SIK, kepada wartawan, di ruang kerjanya, Selasa (20/12).
Ditakannya, dalam aksi tersebut, para pelaku semuanya menggunakan cadar, “Perampok bercadar ini, berhasil menggondol barang milik korbannya berupa emas seberat 1,5 Kg termasuk uang Rp. 6 juta,dan ditaksir akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian mencapai Rp. 600 juta,” katanya.
Sementara perampokan di Desa Sakra, Selasa (20/12), juga dini hari sekitar pukul 02.30 Wita, pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang beraksi di toko milik H. Makrif, warga Dusun Jurang, Desa Sakra. Hanya saja dalam aksi ini, para pelaku tidak berhasil menguras banyak barang milik korban karena korban cepat terbangun. “Dalam kasus ini, pelaku membawa kabur 10 gram emas dan satu buah HP milik korban yang ditinggal di dalam laci toko,” jelas Darsono.
Modus operandinya, lanjut Waka Polres, pelaku memasuki toko dengan cara mendobrak pintu toko dan langsung beraksi. Korban dalam kasus ini cepat terbangun dari tidurnya. “Karena aksinya ketahuan, dalam pelariannya pelaku sempat memuntahkan timah panas dari senjata yang mereka bawa untuk menakuti korban yang melakukan pengejaran,” katanya.
Terhadap dua kasus curat tersebut, kepolisian sedang melakukan penyelidikan dan olah TKP (tempat kejadian perkara) untuk mencari selongsong peluru yang sempat dimuntahkan pelaku tersebut. “Kita berharap, dalam waktu tidak terlalu lama kedua kasus ini dapat terungkap,” ujarnya. (dim/won)Sumber:www.gomong.com
Menurut informasi, aksi perampokan bersenpi di Desa Kotaraja, Senin (19/12), berlangsung dini hari sekitar pukul 02.30 Wita di toko emas milik H. Masri di kompleks Pasar Kotaraja. Dalam aksinya itu, komplotan perampok menggasak 1,5 kilogram (Kg) emas dan uang tunai Rp. 6 juta. Total kerugian korban mencapai Rp. 600 juta.
Sebelum beraksi, para pelaku terlebih dahulu menyandera penjaga toko, termasuk petugas keamanan pasar. “Pelaku masuk ke dalam toko emas tersebut dengan cara terlebih dahulu menjebol tembok toko emas tersebut,” ungkap Waka Polres Lotim Kompol Darsono Setia Adji SIK, kepada wartawan, di ruang kerjanya, Selasa (20/12).
Ditakannya, dalam aksi tersebut, para pelaku semuanya menggunakan cadar, “Perampok bercadar ini, berhasil menggondol barang milik korbannya berupa emas seberat 1,5 Kg termasuk uang Rp. 6 juta,dan ditaksir akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian mencapai Rp. 600 juta,” katanya.
Sementara perampokan di Desa Sakra, Selasa (20/12), juga dini hari sekitar pukul 02.30 Wita, pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang beraksi di toko milik H. Makrif, warga Dusun Jurang, Desa Sakra. Hanya saja dalam aksi ini, para pelaku tidak berhasil menguras banyak barang milik korban karena korban cepat terbangun. “Dalam kasus ini, pelaku membawa kabur 10 gram emas dan satu buah HP milik korban yang ditinggal di dalam laci toko,” jelas Darsono.
Modus operandinya, lanjut Waka Polres, pelaku memasuki toko dengan cara mendobrak pintu toko dan langsung beraksi. Korban dalam kasus ini cepat terbangun dari tidurnya. “Karena aksinya ketahuan, dalam pelariannya pelaku sempat memuntahkan timah panas dari senjata yang mereka bawa untuk menakuti korban yang melakukan pengejaran,” katanya.
Terhadap dua kasus curat tersebut, kepolisian sedang melakukan penyelidikan dan olah TKP (tempat kejadian perkara) untuk mencari selongsong peluru yang sempat dimuntahkan pelaku tersebut. “Kita berharap, dalam waktu tidak terlalu lama kedua kasus ini dapat terungkap,” ujarnya. (dim/won)Sumber:www.gomong.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar