Belum Ada Kesimpulan Modus Dan
Identitas Pelaku
TANJUNG - Pihak kepolisian kecamatan
gangga mengaku kini mulai meminta keterangan saksi-saski terkait tindak lanjuti
kasus perampokan uang yang menimpa kades gondang, a jauhari, beberapa waktu
lalu.
“Ada
4 saksi yang kita mintai keterangan terkait kasus ini. Diantaranya, sopir,
mahnun, keluarga korban, satpam dan korban sendiri,” ungkap Kaplores Lombok
Barat melalui Kapolsek Kecamatan gangga, AKP, Fuad Zaenal, saat dikompirmsi Radar
Lombok, Senin (3/9) kemarin.
Fuad menambahkan, saksi-kasi hanya dimintai
keterangan, pihsknys belum bisa menarik benang merah yang mengarah pada
kesimpulan. Akan ada tindak lanjut yang akan dilakukan pihak kepolsiain.
Keterangan saksi akan sangat membantu pihak kepolisian dalam mengungkap kasus
ini.
“Kami belum bisa menyimpulkan kasus ini, ini kasus
sensitive. Jangan sampai ada ketersinggungan dari pihak lain. Sejauh ini juga tidak
ada bukti yang menunjukan atau mengarah pada identitas pelaku, begitu juga
motif kejadian ini,” sambungnya.
Lebih jauh, dijelaskannya, jika nanti ada keterangan
atau bukti kuat yang berhasil dihimpun kepolisian, baik dari saksi-saski
ataupun informasi lain, barulah bisa menarik kesimpulan. Namun tentunya membutuhkan
proses yang tidak sebentar.
“Sebenarnya kami belum bisa memberikan keterangan
lebih jauh dalam kasus ini, karena masih dalam pemeriksaan saksi-saksi. Sementara
salah satu kendala dalam mencari titik terang kasus ini adalah terbatasnya
saksi,” tandasnya.
Dirinya juga menjelaskan, berdasarkan keterangan
korban dan pihak Bank, penarikan uang memang benar dilakukan di Bank NTB cabang
Tanjung. Dan rencananya akan dikirim via online ke salah satu keluarganya di
Malaysia.
Sebelumnya, Kepala Desa Gondang, Ahmad Jauhari,
mengatakan, jika dirinya sama sekali tidak merasakan firasat buruk akan
mendapat musibah tersebut.
“Tidak ada firasat jika ada orang yang membuntuti
mobil kami. Saat itu kondisi disekitar lokasi kejadian berjalan normal seperti
biasa. Saya meninggalkan mobil tidak lebih dari 10 menit. Tapi uang yang saya
simpan di dalam mobil sudah tidak ada,” tandasnya.
Menurut informasi yang didapatkan Koran ini
dilapagan, salah seorang pegawai kantor desa setempat, sempat melihat seorang
laki-laki berambut gondrong berdiri dan berpura-pura menelfon di sekitar lokasi
kejadian. meski belum jelas identitas peria tersebut. (dnu) sumber: radarlombok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar