Selasa, 04 September 2012

Polisi Proses 4 Saksi Kasus Kades Gondang


Belum Ada Kesimpulan Modus Dan Identitas Pelaku

TANJUNG - Pihak kepolisian kecamatan gangga mengaku kini mulai meminta keterangan saksi-saski terkait tindak lanjuti kasus perampokan uang yang menimpa kades gondang, a jauhari, beberapa waktu lalu.

Ada 4 saksi yang kita mintai keterangan terkait kasus ini. Diantaranya, sopir, mahnun, keluarga korban, satpam dan korban sendiri,” ungkap Kaplores Lombok Barat melalui Kapolsek Kecamatan gangga, AKP, Fuad Zaenal, saat dikompirmsi Radar Lombok, Senin (3/9) kemarin.

Fuad menambahkan, saksi-kasi hanya dimintai keterangan, pihsknys belum bisa menarik benang merah yang mengarah pada kesimpulan. Akan ada tindak lanjut yang akan dilakukan pihak kepolsiain. Keterangan saksi akan sangat membantu pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini.

“Kami belum bisa menyimpulkan kasus ini, ini kasus sensitive. Jangan sampai ada ketersinggungan dari pihak lain. Sejauh ini juga tidak ada bukti yang menunjukan atau mengarah pada identitas pelaku, begitu juga motif kejadian ini,” sambungnya.

Lebih jauh, dijelaskannya, jika nanti ada keterangan atau bukti kuat yang berhasil dihimpun kepolisian, baik dari saksi-saski ataupun informasi lain, barulah bisa menarik kesimpulan. Namun tentunya membutuhkan proses yang tidak sebentar.

“Sebenarnya kami belum bisa memberikan keterangan lebih jauh dalam kasus ini, karena masih dalam pemeriksaan saksi-saksi. Sementara salah satu kendala dalam mencari titik terang kasus ini adalah terbatasnya saksi,” tandasnya.

Dirinya juga menjelaskan, berdasarkan keterangan korban dan pihak Bank, penarikan uang memang benar dilakukan di Bank NTB cabang Tanjung. Dan rencananya akan dikirim via online ke salah satu keluarganya di Malaysia.

Sebelumnya, Kepala Desa Gondang, Ahmad Jauhari, mengatakan, jika dirinya sama sekali tidak merasakan firasat buruk akan mendapat musibah tersebut.

“Tidak ada firasat jika ada orang yang membuntuti mobil kami. Saat itu kondisi disekitar lokasi kejadian berjalan normal seperti biasa. Saya meninggalkan mobil tidak lebih dari 10 menit. Tapi uang yang saya simpan di dalam mobil sudah tidak ada,” tandasnya.

Menurut informasi yang didapatkan Koran ini dilapagan, salah seorang pegawai kantor desa setempat, sempat melihat seorang laki-laki berambut gondrong berdiri dan berpura-pura menelfon di sekitar lokasi kejadian. meski belum jelas identitas peria tersebut. (dnu) sumber: radarlombok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar