Lombok Tengah - Pengroyokan warga terhadap Hasan yang diduga pelaku perampokan, seperti yang diberitakan sebelumnya, berbuntut panjang. Sekelompok kawanan bercadar yang diperkirakan berjumlah 20 orang, pada senin (4/9/2012) sekitar pukul 14.30 wita mendatangi warung makan dan rumah didepan pasar Kumbung perbatasan Lobar dan Loteng tempat kejadian warga melakukan pengroyokan pada senin malam (3/9/2012), bahkan menurut warga ada juga perempuan yang ikut dalam penyerangan tersebut.
Sukandar bersama keluarganya selaku korban penyerangan menjelaskan, bahwa secara tiba-tiba datang kawanan sekelompok orang bercadar melakukan pemenyerangan terhadap keluarganya. "jumlah mereka banyak, sekitar 20 orang, mereka juga membawa sejata tajam dan lainnya, lantas melakukan penyerangan kepada kami dan mebakar bagian depan rumah," tuturnya.
Bahkan, lanjut Sukandar, sempat ia melakukan perlawanan, sehingga tangan kakaknya terkena sabetan senjata tajam para pelaku, hingga dilarikan ke puskesmas. Padahal didekat mereka juga, ada anggota polisi sekitar 4 orang, namun tidak memberikan peringatan kepada para pelaku.
"para pelaku juga mengambil uang kami kurang lebih Rp 700 ribu, sedangkan motor juga ikut dibakar oleh mereka," ungkpanya.
Sementara dari pantauan media ini, situsai di tempat kejadian terlihat aparat kepolisian sedang berjaga-jaga bersama TNI, bahkan terlihat ada tambahan personel anggota dari Polda NTB yaitu satu water canon dan dua pelton anggota.
Tampak juga di tempat kejadian Wabup Loteng HL. Normal Suzana, Asisten III HL. M. Danial, Camat Pringgarata, H. Surya Darma, Kapolsek Pringgarata AKP Maskur, anggota Polres Loteng dan TNI.
Kapolsek Pringgarata, AKP Maskur mengatakan, "kami sedang inventaris data-data dan keterangan dilapangan, baik itu dari para pelaku maupun dari korban untuk mengetahui lebih lanjut".
“Yang memicu adanya penyerangan oleh kelompok ini karena adanya isu bahwa Hasan meninggal akibat dikeroyok oleh warga ”, ungkpany. Menurutnya, untuk selanjutnya akan terus berkoordinasi bersama Polres Lobar. sumber: www.mataramnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar