Home
LOMBOK TIMUR, PrimadonaNews - Nep (2), demikianlah nama singkat anak yang sejak lahir sudah mengalami kelaindan dikepalanya, yaitu tumbuhnya sebuah benjolan atau masyarakat lombok menyebutnya dengan penyakit daging tumbuh yang hingga saat ini belum mendapat perawatan medis.
Anak dari pasangan Inaq Haerani dan Amaq Haerani, warga Aik Embuk Desa Mekar sari kec Suela Lotim, sejak lahir ia mengalami kelainan, yakni di kepala bagian belakang tumbuh daging sebesar buah Mangga.Daging yang tumbuh di kepalanya menjadi beban yang berat untuk di pikul setiap hari, apa lagi semakin lama semakin membesar.
Si kecil,penderita daging tumbuh ini,Setiap hari di tinggalkan orang tuanya untuk bekerja di sawah,ia hanya di temani kakaknya cembun sahabat sekaligus sebagai ortu pengganti.
Si kecil yang berwajah lugu ini hany bisa pasrah dengan keadaannya. Kelainan fisik seorang anak ini bukan menjadi sebuah keperihatinan,namun menjadi cemoohan masyarakat sekitar.kini ia hanya bersahabat dengan kakaknya,Cembun yang masih duduk di bangku SD.
Menurut masyarakat sekitarnya sudah ada upaya dari pemerintah desa untuk membantu oprasi pembedahan,namun orang tuanya belum siap dengan biaya yang tdak di duga.
seorang Pemerhati Masyarakat Ihsan mengatakan,Pemerintah bukan hanya memberikan bantuan saja untuk pembiyayaan ,namun memberikan pemahaman kepada keluarga si anak tentang penyakit yang di deritanya(daging tumbuh).
Anak dari pasangan Inaq Haerani dan Amaq Haerani, warga Aik Embuk Desa Mekar sari kec Suela Lotim, sejak lahir ia mengalami kelainan, yakni di kepala bagian belakang tumbuh daging sebesar buah Mangga.Daging yang tumbuh di kepalanya menjadi beban yang berat untuk di pikul setiap hari, apa lagi semakin lama semakin membesar.
Si kecil,penderita daging tumbuh ini,Setiap hari di tinggalkan orang tuanya untuk bekerja di sawah,ia hanya di temani kakaknya cembun sahabat sekaligus sebagai ortu pengganti.
Si kecil yang berwajah lugu ini hany bisa pasrah dengan keadaannya. Kelainan fisik seorang anak ini bukan menjadi sebuah keperihatinan,namun menjadi cemoohan masyarakat sekitar.kini ia hanya bersahabat dengan kakaknya,Cembun yang masih duduk di bangku SD.
Menurut masyarakat sekitarnya sudah ada upaya dari pemerintah desa untuk membantu oprasi pembedahan,namun orang tuanya belum siap dengan biaya yang tdak di duga.
seorang Pemerhati Masyarakat Ihsan mengatakan,Pemerintah bukan hanya memberikan bantuan saja untuk pembiyayaan ,namun memberikan pemahaman kepada keluarga si anak tentang penyakit yang di deritanya(daging tumbuh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar