LOMBOK BARAT – Aksi demo puluhan masyarakat Desa Batu Kumbung Kecamatan Lingsar, Lombok Barat NTB, Rabu (21/12/11) sekitar pukul 09.00 wita sampai dengan 11.15 berlangsung di depan Kantor Desa Batu Kumbung.
Dalam demo ini masyarakat menuntut Sanudi selaku Kepala Desa Batu Kumbung yang dinilai tidak transparan dalam melaksanakan tugasnya seperti pembagian dana raskin dana sosial, pelaksanaan proyek desa yang dikerjakan tidak transparansi. “gaya kepemimpinan sanudi tidak jauh beda dengan manajemen tukang cukur, segala-segalanya di atur sendiri selayaknya tukang cukur dari memotong rambut sampai menyelimutinya” tegas Khairul Ibat, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Batu Kumbung dalam orasinya.
Tidak itu saja masyarakat meminta Kepala Desa Batu Kumbung untuk segera di gantikan “ganti kepala desa sudah menjadi harga mati bagi masyarakat batu kumbung, kalau tidak kami akan terus melakukan demo dengan jumlah masa yang lebih besar lagi” tegas Mariadi Idris warga setempat
Lanjutnya, Mariadi Idris, Kepala Desa juga melakukan pemungutan biaya pembuatan sertifikat tanah pada masyarakat senilai Rp 400.000,- persertifikat juga indikasi kuat kades melakukan pemalsuan stempel sejumlah 8 stempel dari 8 Kepala Dusn (kadus) dengan alasan untuk mempermudah pembuatan surat keterangan masyarakat miskin, itu bohong besar, stempel itu segaja dibuat untuk mempermudah melakukan manipulasi” lanjutnya Mariadi Idris.
Tidak lama kemudian pada pukul 11.25 wita atas negosiasi para demontrasi dengan pihak aparat keamanan membuahkan hasil, untuk menemui kades namun sayangnya kades tidak ada ditempat tanpa keterangan yang jelas, atas ketidak hadiran kades, ketua BPD, H Haeruddin mefasilitasinya, perwakilan demonstarasi diantaranya, Irawan (korlap demo), Klamet Mardani, Khaerul Ibat (anggota BPD), Mariadi Idris, Suteja (kadus) yang didampingi oleh kapolsek Lingsar, Mulyanto, Babinsah, Muhamad dan Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKAD) Lombok barat, Amrul Jihadi.
Dalam pertemuan itu, para demontrasi meminta kepada pihak terkait untuk melaporkan atas semua tuntutan masyarakat Batu Kumbung secara tertulis kepada camat dan melakukan proses hukum atas indikasi pelangarannya.
Akibat dari demontrasi ini aktifits di kantor Desa Batu Kumbung di hentikan dan akhir dari demonstrasi, masyarakat menyegel kantor desa dan membubarkandiri dengan tertib dari kantor desa menuju kolam ikan milik pemerintah desa yang selama dinilai oleh masyarakat belum cukup masyarakat rasakan hasilnya untuk melakukan panen raya, kolam itu berlokasi tidak jauh dari Kantor Desa tersebut. Mtrnews
Dalam demo ini masyarakat menuntut Sanudi selaku Kepala Desa Batu Kumbung yang dinilai tidak transparan dalam melaksanakan tugasnya seperti pembagian dana raskin dana sosial, pelaksanaan proyek desa yang dikerjakan tidak transparansi. “gaya kepemimpinan sanudi tidak jauh beda dengan manajemen tukang cukur, segala-segalanya di atur sendiri selayaknya tukang cukur dari memotong rambut sampai menyelimutinya” tegas Khairul Ibat, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Batu Kumbung dalam orasinya.
Tidak itu saja masyarakat meminta Kepala Desa Batu Kumbung untuk segera di gantikan “ganti kepala desa sudah menjadi harga mati bagi masyarakat batu kumbung, kalau tidak kami akan terus melakukan demo dengan jumlah masa yang lebih besar lagi” tegas Mariadi Idris warga setempat
Lanjutnya, Mariadi Idris, Kepala Desa juga melakukan pemungutan biaya pembuatan sertifikat tanah pada masyarakat senilai Rp 400.000,- persertifikat juga indikasi kuat kades melakukan pemalsuan stempel sejumlah 8 stempel dari 8 Kepala Dusn (kadus) dengan alasan untuk mempermudah pembuatan surat keterangan masyarakat miskin, itu bohong besar, stempel itu segaja dibuat untuk mempermudah melakukan manipulasi” lanjutnya Mariadi Idris.
Tidak lama kemudian pada pukul 11.25 wita atas negosiasi para demontrasi dengan pihak aparat keamanan membuahkan hasil, untuk menemui kades namun sayangnya kades tidak ada ditempat tanpa keterangan yang jelas, atas ketidak hadiran kades, ketua BPD, H Haeruddin mefasilitasinya, perwakilan demonstarasi diantaranya, Irawan (korlap demo), Klamet Mardani, Khaerul Ibat (anggota BPD), Mariadi Idris, Suteja (kadus) yang didampingi oleh kapolsek Lingsar, Mulyanto, Babinsah, Muhamad dan Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKAD) Lombok barat, Amrul Jihadi.
Dalam pertemuan itu, para demontrasi meminta kepada pihak terkait untuk melaporkan atas semua tuntutan masyarakat Batu Kumbung secara tertulis kepada camat dan melakukan proses hukum atas indikasi pelangarannya.
Akibat dari demontrasi ini aktifits di kantor Desa Batu Kumbung di hentikan dan akhir dari demonstrasi, masyarakat menyegel kantor desa dan membubarkandiri dengan tertib dari kantor desa menuju kolam ikan milik pemerintah desa yang selama dinilai oleh masyarakat belum cukup masyarakat rasakan hasilnya untuk melakukan panen raya, kolam itu berlokasi tidak jauh dari Kantor Desa tersebut. Mtrnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar